Tampilkan postingan dengan label Film Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film Indonesia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Juli 2009

JAKARTA INTERNATIONAL VIDEO FESTIVAL 2009

ruangrupa presents :

OK. Video COMEDY
4th Jakarta International Video Festival
28 Juli – 9 Agustus 2009

Dengan Video dari/With Video from:
USA, Afghanistan, Albania, Argentina, Australia, Austria, The Netherlands, Denmark, Italy, Japan, Germany, Malaysia, France, Sweden, Indonesia, Singapore, UK, Croatia, Latvia, China, Hungary, South Korea, India, Canada, Sri Lanka, Palestine, Kazakhstan, Ukraine, Greece, Slovak Republic

Dan 3 presentasi khusus dari/And 3 Special Presentations from:
Goethe Institut Jakarta, Centre Cultural Francais Jakarta, CologneOFF

Pembukaan/Opening: Selasa, 28 Juli 2009 | 19.00
Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur 14
Jakarta Pusat

Festival: 29 Juli – 9 Agustus 2009
Jam Buka / Open Hour: 10.00 – 20.00
Kurator: Aminudin TH Siregar

Lecture/Master Class
Jumat, 31 Juli 2009 | 14.00 – 16.00
Institut Kesenian Jakarta – Galeri FSR
“Media Art Practice”
Pemateri/Lecturer: Reza Afisina (Indonesia), Barbara Smeenk (The Netherlands) & Reinhaart Vanhoe (The Netherlands)
Discussion will be held in English

Senin, 3 Agustus 2009 | 10.00 – 14.00
Institut Kesenian Jakarta – Ruang Syuman
“History of Media Art”
Pemateri/Lecturer: Agung Hujatnikajennong (Indonesia) & & Reinhaart Vanhoe (The Netherlands)
Discussion will be held in English


Diskusi
Galeri Nasional Indonesia
Sabtu, 1 Agustus 2009 | 15.00 – 17.00
“Budaya Komedi di Indonesia”
Pembicara: Arswendo Atmowiloto & Antariksa
Moderator: JJ Rizal

Sabtu, 1 Agustus 2009 | 17.00 – 19.00
“Strategi Komedi dalam Seni Video”
Pembicara: Aminudin TH Siregar & Hikmat Budiman
Moderator: Ade Darmawan

Selasa, 4 Agustus 2009 | 15.00 – 17.00
“Komedi dalam Televisi”
Pembicara: Veven Sp. Wardhana
Moderator: Ardi Yunanto

Selasa, 4 Agustus 2009 | 17.00 – 19.00
“Humor dan Iklan Politik”
Pembicara: Nirwan Ahmad Arsuka
Moderator: Mirwan Andan

Pemutaran dan diskusi/Screening & Discussion
Sabtu, 1 Agustus 2009 | 14.00 – 17.00
“Screening & Discussion with LG”
Senayan City, Lt. 4
Pembicara: Anggun Priambodo & Muhamad Akbar

Kamis, 6 Agustus 2009 | 19.00 – 21.00
Newseum Cafe, Jl. Veteran 1 No. 33, Monas, Jakarta Pusat
Pembicara: ruangrupa

Video Workshop
“Mari Syuting! Bersama Kak Ari Dina”
Galeri Nasional Indonesia
Sabtu, 1 Agustus 2009 & Sabtu, 8 Agustus 2009
10.00 – 16.00

Seluruh program tidak dipungut bayaran dan terbuka untuk umum
Free adminissions for all programs and open for public.

ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6
Jakarta 12820
T/F: +62 21 830 4220
info@okvideofestival.org

Informasi Kontak

Email:
Situs Web:
Kantor:
ruangrupa
Lokasi:


Selanjutnya..

Selasa, 14 Juli 2009

LOMBA DESAIN PRODUKSI ACARA TELEVISI & LOMBA PENULISAN SKENARIO FTV 2009 TVRI

PENDAHULUAN
Sesuai dengan surat keputusan Dewan Direksi Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, LPP TVRI Nomor : 102/KPTS/DIREKSI/TVRI/2009 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana HUT ke 64 Proklamasi Kemerdekaan RI dan HUT Ke 47 TVRI tahun 2009, diselenggarakan Lomba :
Desain produksi acara televisidan
Penulisan skenario Film TV

Kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Televisi Republik Indonesia ke 47 dimaksudkan untuk meningkatkan semangat kerja dan kebersamaan, sekaligus meningkatkan kualitas program siaran sesuai dengan arah dan tujuan TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002.

Dalam penyelenggaraan tahun ini diberikan kesempatan kepada karyawan TVRI dan publik, untuk berpartisipasi mengikutsertakan karyanya dalam Lomba desain produksi acara televisi dan Penulisan skenario film TV dengan kategori :
A.Lomba desain produksi :
(1) Desain produksi Dokumenter berdurasi 30 menit
(2) Desain produksi Variety Show berdurasi 90 menit
(3) Desain produksi Talks Show berdurasi 60 menit.
B. Lomba penulisan skenario film TV
(4) Skenario siap untuk diproduksi menjadi Film TV berdurasi
30 -60 menit.

MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk meningkatkan kualitas program acara yang sesuai dengan Visi dan Misi TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik.
Meningkatkan apresiasi publik terhadap hasil karya sastra dengan mengangkat hasil karya/cerpen sastrawan kondang Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia ke dalam bentuk Film TV.
Untuk mendapatkan pilihan desain produksi acara yang dapat diproduksi dan menjadi alternatif program dalam Pola Acara TVRI 2010.
Untuk mendorong kreativitas dan semangat kerja karyawan TVRI dalam menciptakan/membuat desain produksi acara televisi dan menulis skenario film TV.
Memberikan kesempatan bagi pemerhati TVRI agar berpartisipasi menyumbangkan ide, kreasi dan hasil karyanya untuk mengubah tampilan layar TVRI sekaligus pencitraan tayangan acara TVRI.
Untuk mengukur perhatian dan penilaian publik terhadap siaran TVRI melalui keikutsertaan dalam lomba.

KRITERIA/PERSYARATAN LOMBA
Lomba desain produksi acara televisi
1.Panduan program
(Judul, waktu siar, sasaran penonton, tujuan,
kriteria program, dan jenis produksi )
2. ID program/Tune ( Dalam bentuk storyboard )
3. Desain produksi
( Element/content program, durasi per-segmen )
4. Untuk DOKUMENTER dilengkapi sinopsis, treatment.
4. Kriteria presenter dan pengisi acara
5. Stage design decoration, stage lighting
( floor plan )
6. Biaya produksi ( Estimasi )

KRITERIA/PERSYARATAN LOMBA
Lomba penulisan skenario film TV
CERITA SKENARIO diangkat dari satu atau lebih dari satu CERPEN dari buku kumpulan cerpen berbahasa Indonesia karya sastrawan Indonesia. Tuliskan judul cerpen atau cerpen-cerpen yang dijadikan sumber skenario, nama cerpenisnya, judul buku kumpulannya, tahun terbit dan penerbitnya.
NASKAH SKENARIO ditulis lengkap sesuai format standar, l.k. 25 s/d 28 halaman, sehingga naskah tersebut siap untuk diproduksi menjadi Film TV.
Tuliskan TAFSIR/ANALISA singkat berkaitan dengan elemen ceritera: tokoh2 cerita, jalannya cerita, serta lokasi, dan kejadian terpenting dalam cerita.
Tuliskan penjelasan singkat mengapa cerita sekenario tersebut penting difilmkan untuk publik .


KRITERIA UMUM
1.Tidak menimbulkan konflik SARA
2.Tidak mengandung unsur kekerasan, pornografi dan pornoaksi.
3.Mendidik dan bermanfaat bagi publik

KRITERIA PENILAIAN
1. Tema /Judul
2. Ide orisinal (DOKUMENTER : sinopsis, treatment )
3. Sasaran penyampaian
4. Kemanfaatan bagi publik
5. Tata Artistik
6. Kelayakan presenter, pengisi acara.

PERSYARATAN PESERTA LOMBA
Setiap materi lomba yang dikirim harus lengkap, sesuai kriteria/persyaratan lomba.
Materi lomba dapat dikirimkan melalui jasa pengiriman atau diantar sendiri ke alamat :
Kreativitas & Pemandu Bakat
Direktorat Program & Berita , Kantor Pusat LPP TVRI
Jl.Gerbang Pemuda, Senayan –Jakarta
( Informasi selengkapnya dapat menghubungi Tlp.021.5732408/08161919719 Yuyun Purnomo)
Materi lomba tidak pernah dibuat/diproduksi oleh pihak manapun.

Seluruh materi yang diikutkan dalam lomba, baik yang terpilih menjadi pemenang ataupun yang tidak terpilih, menjadi hak milik TVRI untuk diproduksi dan ditayangkan oleh TVRI dan atau hasil produksinya diikutkan dalam pertukaran acara TV dengan pihak luar negeri serta dapat diikut sertakan dalam Festival Internasional.
Materi lomba paling lambat diterima panitia Tanggal 25 Juli 2009

HADIAH PEMENANG
A. Lomba Desain produksi Dokumenter, Variety Show dan Talks Show
Masing-masing ;
-Juara Pertama ( Uang Tunai Rp.7.500.000;+ Piala + Piagam )
-Juara Kedua ( Uang Tunai Rp.5000.000;+Piala+Piagam )
-Juara Ketiga ( Uang Tunai Rp.2.500.000;+Piala+Piagam )
B. Lomba penulisan skenario film TV
-Lima skenario terbaik dari lima orang penulis skenario akan dinyatakan sebagai Pemenang.
-Masing-masing pemenang mendapat hadiah @ Rp.5.000.000; + Piala+Piagam.
-Hak memproduksi lima skenario pemenang lomba, menjadi Film TV adalah sepenuhnya milik TVRI.

TIM PENILAI
Juri Internal :
1. Harmens Tahir
2. Purnama Suwardi
3. Agus Wijoyono
4. Cosmalinda
Juri Independen :
1. Ikranagara
2. Gerzon Ayawaila
3. Retno Intani
4. Anis Ilahi

info lebih lanjut, klik di sini

Selanjutnya..

Minggu, 28 Juni 2009

KIDSFEST 2009

Film adalah medium audiovisual yang memiliki berbagai kekuatan. Film termasuk sebagai media komunikasi massa yang memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan, menginspirasi dan bahkan dapat berpengaruh kepada penontonnya. Karena berbagai kekuatannya itulah film menjadi medium yang menarik dan efektif untuk pendidikan.

Namun demikian, pada faktanya dunia perfilman Indonesia masa kini sedikit sekali memproduksi film cerita untuk anak-anak. Belum tentu setahun sekali ada film cerita anak-anak, padahal film baru untuk dewasa bisa hadir minimal 1 film tiap minggunya. Film untuk anak-anak yang berasal dari luar Indonesia pun jauh lebih sedikit, padahal sebenarnya banyak film internasional yang menghasilkan film anak yang berkualitas dan edukatif. Sayangnya, tidak ada wadah yang memfasilitasi pemutaran film-film tersebut, sehingga kebanyakan anak Indonesia sekarang ini dipaksa puas pada pilihan menonton sinetron tidak bermutu di televisi dan sibuk main video games.

Anak-anak adalah bagian yang besar dari penonton Indonesia yang juga memiliki hak yang sama untuk menikmati pengalaman menonton yang sama di bioskop. Sayangnya, anak-anak Indonesia memiliki akses yang sangat kecil terhadap film anak-anak. Tidak hanya karena sedikitnya film anak-anak Indonesia yang dibuat, tetapi juga karena importir film tidak membawa sinema anak dunia ke layar-layar bioskop lokal.

Hal ini menimbulkan dilema bagi orangtua yang suka menonton dan merasakan kebutuhan agar anak-anak mereka mendapatkan pengalaman alternatif selain dominasi animasi Hollywood di bioskop-bioskop. Sebagai akibatnya, anak-anak kehilangan haknya untuk menikmati dan mempelajari dunia selain genre Hollywood dan terpaksa menonton film-film yang seharusnya bagi penonton berusia di atas mereka.

Menonton cerita anak-anak dari berbagai belahan dunia di layar lebar dengan kualitas suara yang prima dan tempat duduk yang baik adalah cara belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Pergi menonton film seharusnya adalah sebuah kegiatan keluarga, orangtua bersama anak, yang kemudian membawa lebih jauh pada diskusi dan pemikiran kritis antara orangtua dan anak.


Mempertimbangkan kekuatan film, International Indonesian Children Film Festival diselenggarakan untuk menggunakan film sebagai sarana pendidikan luar sekolah yang efektif dan efisien. Dengan menghadirkan film-film baik dari Indonesia maupun dunia internasional, IICiFF juga dimaksudkan untuk membuka wawasan anak Indonesia akan keragaman budaya yang ada di Indonesia maupun juga di dunia.

Festival ini akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya film bagi anak-anak. Menonton film adalah cara mendidik dan menghibur pikiran dan jiwa yang memegang peran penting dalam bertumbuh-kembang. Mengenali film yang bermutu, menghargai dan mencintai film sebagai bagian gaya hidup di usia yang dini menjadi tujuan Festival ini. Sementara itu, dapat mengidentifikasi diri mereka dengan karakter dan berempati terhadap gambar hidup akan menolong kemampuan anak untuk menumbuhkan dahaga mereka terhadap ilmu pengetahuan dan imajinasi. Festival ini akan membuka cakrawala, memasukkan ide, dan menantang pikiran anak untuk mengeksplorasi lebih dari sekadar realita.

IICiFF akan diselenggarakan pada 17 – 26 Juli 2009, dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli dan akan diselenggarakan di Blitz Megaplex Grand Indonesia.
Indonesian International Children Film Festival ke-1 akan memutar 20 film anak-anak dari berbagai negara.
Festival dibuka untuk umum dan mereka yang menonton tidak dikenai biaya (gratis).

Info lebih lanjut, silakan klik di sini.

Selanjutnya..

Jumat, 30 Januari 2009

PINTU TERLARANG : Akting Menawan Fachri

"...iiihhh...matiii..."


Tawa saya lepas saat Gambir (Fachri Albar) mengucapkan sepenggal dari kalimat panjang yang ia tujukan pada istrinya, Talyda (Marsha Timothy). Padahal, saat itu adegan yang ditampilkan adalah adegan paling mengerikan sepanjang film : Gambir membantai teman-teman, ibu dan istrinya.

Bagaimana tidak tertawa. Pada saat tegang seperti itu, Gambir mengucapkan potongan kalimat itu seperti anak kecil yang menyesal dan iba melihat binatang peliharaannya yang mati. Padahal, dia baru saja menggorok leher teman-temannya sendiri, membenamkan kepala ibunya ke dalam sup dan bermain rolet Rusia! Saya yang sedang tegang jadi 'terganggu' karenanya. Tapi, untunglah saya bisa cepat kembali ke keadaan tegang sesuai dengan tujuan film ini : membuat penontonnya tegang sekaligus ngeri.


Cerita film garapan Joko Anwar (Janji Joni, Kala) ini memang tergolong baru untuk ukuran perfilman Indonesia. Ceritanya sendiri berpusat pada Gambir, pematung sukses yang merasa hidupnya diatur oleh orang-orang di sekelilingnya. Gambir merasa tak perlu protes dengan keadaan itu hingga pada suatu saat, dia menemukan bahwa orang-orang di sekelilingnya, yang ia cintai dan hormati, ternyata menikam dia dari belakang. Gambir mengamuk setelah gagal menyelamatkan seorang anak yang selalu disiksa oleh orang tuanya. Lho?

Hei.... Saya juga bingung, bagaimana menguraikan cerita film ini. Kalau dirunut dari awal, kita tahu bahwa Gambir dan Talyda punya kebiasaan aneh tapi mengerikan : mengubur janin korban aborsi ke dalam perut patung buatan Gambir. Gambir mulai terganggu saat menerima pesan-pesan minta tolong dari seorang anak yang selalu disiksa oleh orang tuanya.

Pesan-pesan tersebut membawanya ke sebuah perkumpulan 'orang sakit' yang senang mengintip orang lain yang memiliki kehidupan 'menarik'. Melalui kamera yang dipasang diam-diam, Gambir dan anggota lain bisa menyaksikan intrik dalam kehidupan seseorang mau pun perilaku menyimpang mereka seperti penyiksaan terhadap anak hingga 'hobi' menjahit tangan sendiri.

Setelah bergabung dengan perkumpulan inilah, Gambir menemukan titik terang. Dia melihat seorang anak laki-laki yang mengalami kekerasan oleh orang tuanya sendiri. Anak itu terus-menerus minta tolong. Tapi Gambir gagal menolongnya, bahkan terguncang saat melihat anak itu membunuh kedua orang tuanya sendiri.

Saat sedang kalut, secara tak sengaja (namanya juga film, pasti ada faktor 'kebetulan'-nya) Gambir malah menemukan perselingkuhan Talyda dengan dua sahabat Gambir. Gilanya, perselingkuhan itu atas restu ibu Gambir sendiri!

Maka, Gambir merencanakan sebuah pembalasan di malam Natal. Pembalasan itu, seperti yang sudah diuraikan di atas, adalah pembantaian terhadap orang-orang yang selama ini berada di sekeliling Gambir.

Setelah istrinya tewas, Gambir membuka sebuah pintu misterius di rumahnya. Sebelumnya, Gambir tak membuka pintu tersebut karena dilarang oleh Talyda. Jadi, setelah Talyda tewas, tidak ada lagi yang bisa melarangnya, bukan?

Ternyata, pintu misterius itu membuka jalan menuju pemecahan misteri yang melingkupi diri Gambir selama ini. Akhir film ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan kalau kita pernah menonton film-film misteri thriller sejenis dari luar negeri, termasuk Hollywood. Tapi untuk ukuran film Indonesia, boleh-lah, akhir ceritanya menjadi sangat mengejutkan.

Saya suka film ini. Apalagi akting Fachri Albar sangat bagus, bisa 'melawak' pada saat ketegangan memuncak. Belum lagi adegan orang menjahit tangannya yang membuat hati ngilu....

Satu hal lagi, film ini membuat ketidaksukaan saya terhadap karya-karya Sekar Ayu Asmara menjadi luntur. Sebab, setelah menonton dua film karyanya, Biola tak Berdawai dan Belahan Jiwa, saya langsung ilfil dan tidak mau lagi 'berhubungan' dengan karya-karya beliau. Tapi, sekarang pandangan saya sudah berubah. Mungkin Sekar Ayu Asmara memang lebih cocok menjadi novelis dan bukan sutradara film. Mungkin....

Akhir kata, selamat untuk kerja keras segenap pembuat dan pemain film ini. Hebat! Hebat! Hebat!

Gambar:
http://blog.pintuterlarang.com/

Selanjutnya..