Minggu, 28 Juni 2009

KIDSFEST 2009

Film adalah medium audiovisual yang memiliki berbagai kekuatan. Film termasuk sebagai media komunikasi massa yang memiliki kekuatan dalam menyampaikan pesan, menginspirasi dan bahkan dapat berpengaruh kepada penontonnya. Karena berbagai kekuatannya itulah film menjadi medium yang menarik dan efektif untuk pendidikan.

Namun demikian, pada faktanya dunia perfilman Indonesia masa kini sedikit sekali memproduksi film cerita untuk anak-anak. Belum tentu setahun sekali ada film cerita anak-anak, padahal film baru untuk dewasa bisa hadir minimal 1 film tiap minggunya. Film untuk anak-anak yang berasal dari luar Indonesia pun jauh lebih sedikit, padahal sebenarnya banyak film internasional yang menghasilkan film anak yang berkualitas dan edukatif. Sayangnya, tidak ada wadah yang memfasilitasi pemutaran film-film tersebut, sehingga kebanyakan anak Indonesia sekarang ini dipaksa puas pada pilihan menonton sinetron tidak bermutu di televisi dan sibuk main video games.

Anak-anak adalah bagian yang besar dari penonton Indonesia yang juga memiliki hak yang sama untuk menikmati pengalaman menonton yang sama di bioskop. Sayangnya, anak-anak Indonesia memiliki akses yang sangat kecil terhadap film anak-anak. Tidak hanya karena sedikitnya film anak-anak Indonesia yang dibuat, tetapi juga karena importir film tidak membawa sinema anak dunia ke layar-layar bioskop lokal.

Hal ini menimbulkan dilema bagi orangtua yang suka menonton dan merasakan kebutuhan agar anak-anak mereka mendapatkan pengalaman alternatif selain dominasi animasi Hollywood di bioskop-bioskop. Sebagai akibatnya, anak-anak kehilangan haknya untuk menikmati dan mempelajari dunia selain genre Hollywood dan terpaksa menonton film-film yang seharusnya bagi penonton berusia di atas mereka.

Menonton cerita anak-anak dari berbagai belahan dunia di layar lebar dengan kualitas suara yang prima dan tempat duduk yang baik adalah cara belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Pergi menonton film seharusnya adalah sebuah kegiatan keluarga, orangtua bersama anak, yang kemudian membawa lebih jauh pada diskusi dan pemikiran kritis antara orangtua dan anak.


Mempertimbangkan kekuatan film, International Indonesian Children Film Festival diselenggarakan untuk menggunakan film sebagai sarana pendidikan luar sekolah yang efektif dan efisien. Dengan menghadirkan film-film baik dari Indonesia maupun dunia internasional, IICiFF juga dimaksudkan untuk membuka wawasan anak Indonesia akan keragaman budaya yang ada di Indonesia maupun juga di dunia.

Festival ini akan meningkatkan kesadaran akan pentingnya film bagi anak-anak. Menonton film adalah cara mendidik dan menghibur pikiran dan jiwa yang memegang peran penting dalam bertumbuh-kembang. Mengenali film yang bermutu, menghargai dan mencintai film sebagai bagian gaya hidup di usia yang dini menjadi tujuan Festival ini. Sementara itu, dapat mengidentifikasi diri mereka dengan karakter dan berempati terhadap gambar hidup akan menolong kemampuan anak untuk menumbuhkan dahaga mereka terhadap ilmu pengetahuan dan imajinasi. Festival ini akan membuka cakrawala, memasukkan ide, dan menantang pikiran anak untuk mengeksplorasi lebih dari sekadar realita.

IICiFF akan diselenggarakan pada 17 – 26 Juli 2009, dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli dan akan diselenggarakan di Blitz Megaplex Grand Indonesia.
Indonesian International Children Film Festival ke-1 akan memutar 20 film anak-anak dari berbagai negara.
Festival dibuka untuk umum dan mereka yang menonton tidak dikenai biaya (gratis).

Info lebih lanjut, silakan klik di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar